- Back to Home »
- ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN ASAM URAT
Posted by : Unknown
Rabu, 27 Mei 2015
A.
Pengkajian
1. Identitaas
klien
Nama : Ny. M
Umur : 63 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status
perkawinan : Menikah
Alamat :
RT. 06 Dusun I Desa Tirta Jaya
Bangsa :
Indonesia
Pekerjaan/penghasilan :
Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
terakhir : Tidak Sekolah
2. Riwayat
kesehatan
a. Riwayat
penyakit saat ini
Klien
mengatakan tangan dan kaki merasa pegal linu dan sering kesemutan, sering
berulang – ulang. Hal itu dirasakan Ny. M kurang lebih 2 tahun yang lalu
terlebih saat melakukan aktivitas dan ketika bangun pagi.
b. Riwayat
penyakit yang lalu
Klien
mengatakan sakit yang dideritanya sudah kurang lebih 2 tahun yang lalu, klien
mengatakan asam urat. Klien mengtakan tiap bulan mengikuti posyandu lansia
namun hanya di beri vitamin.
3. Pengkajian
fisik
a. Pemenuhan
kebutuhan dasar
1) Pola
nutrisi
Klien makan 3 kali/hari.
Nafsu makan baik. Klien menghabiskan makanan. Klien minum 8 kali/hari.
2) Pola
eliminasi
Klien
BAK 3-4 kali/hari dengan warna putih dan bau khas urine. Klien BAB 1 kali/hari
dengan konsistensi padat.
3) Pola
aktivitas
Klien
biasanya membungkus jajanan kerupuk, untuk di
jual di toko.
4) Pola
istirahat dan tidur
Klien tidur
malam jam 9 kadang jam 11 malam dan bangun
tidur jam 5 subuh ketika adzan subuh. Klien kadang – kadang tidur siang.
5) Psikososial
a) Konsep
Diri
1) Gambaran
diri
Klien
mengatakan bahwa dirinya sudah tua.
2) Identitas
diri
Klien
mampu menyebutkan nama Ny. M dengan jelas. Klien juga merasa puas dan senang dengan jenis kelaminnya sebagai perempuan.
3) Peran
Peran
klien di keluarga sebagai ibu yang mengurus suami dan anak laki – laki yang
tinggal dengan klien. Peran klien di lingkungan sebagai masyarakat.
4) Ideal
diri
Klien
berharap bisa hidup lebih baik disaat umur yang sudah tua klien masih tetap
bisa bekerja membantu suami.
5) Harga
diri
Klien
tidak merasa malu akan penyakitnya, klien hanya merasa susah untuk bekerja
karena penyakitnya.
b) Status
mental
1) Penampilan
Penampilan
klien rapi dan bersih, setiap sehabis mandi klien mengganti baju, dan ketika
waktunya sholat ataupun ada yasinan klien selalu memakai yang rapi dan bersih.
2) Pembicaraan
Pembicaraan
klien tidak terlalu cepat namun juga tidak telalu lambat, klien bicara dengan
jelas. Klien juga mampu untuk memulai pembicaraan.
3) Aktivitas
motorik
Klien
malakukan aktifitas dengan semangat.
4) Alam
perasaan
Klien
mengatakan hanya ingin sembuh.
5) Afek
Afek
klien sesuai, klien terlihat tersenyum ketika bercerita sesuatu hal yang
menyenangkan, klien tertawa ketika berbicara hal yang lucu.
6) Interaksi
selama wawancara
Selama interaksi,
klien kooperatif dengan tindakan keperawatan yang dilakukan, kontak mata (+) serta
dapat dipertahankan.
7) Persepsi
Klien
tidak mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi.
8) Proses
pikir
Saat
bercakap-cakap dan ditanya, klien menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan, tidak ada blocking maupun pengulangan pembicaraan.
9) Isi
pikir
Klien
tidak mengalami gangguan isi pikir seperti waham.
10) Tingkat
kesadaran
Kesadaran
klien Compos mentis. Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, dan
orang. Itu ditandai ketika perawat menanyakan jam, tanggal, dan tempat pada
saat pengkajian.
11) Memori
Memori
jangka pendek jangka klien bagus, klien dapat menceritakan kejadian penyakit
dahulu. Klien juga dapat menjawab siapa presiden terdahulu ketika ditanya.
12) Tingkat
konsentrasi berhitung
Tingkat
konsentrasi berhitung klien baik, klien dapat menghitung mundur dari 20
dikurangi 3.
13) Gangguan
penilaian
Kemampuan
penilaian klien baik, klien mampu mengambil keputusan yang sederhana, ketika
ditanya setelah bangun tidur mandi atau makan dulu ? dan klien menjawab mandi
dulu.
6) Spiritual
Klien
beragama islam. Klien mampu melaksanakan sholat lima waktu. Klien mengikuti
kegiatan yasinan yang diadakan oleh ibu – ibu di RT. 06
b. Kemandirian
dalam aktifitas
Klien
sehari harinya melakukan aktifitas sendiri secara mandiri, walaupun klien
kadang – kadang kesemutan dan menggangu aktivitas.
c. Keseimbangan
tubuh
Keseimbangan
tubuh klien baik.
d. Pengkajian
head to toe
Tanda-tanda
vital : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/mnt
Suhu : 36,8°C
Respirasi
: 22 x/menit
1) Kepala
Bentuk
kepala simetris, tidak terdapat kelainan, tidak terdapat benjolan, tidak ada
luka/lesi, kepala bersih, klien membersihkan kepala 2 kali dalam seminggu.
2) Mata
Bentuk
kedua mata simetris, tidak ada perdarahan ataupu peradangan, klien menggunakan
alat bantu baca.
3) Hidung
Hidung
klien berfungsi dengan baik, bentuk simetris. Tidak ada peradangan ataupun
perdarahan, tidak ada polip.
4) Mulut
Mulut
klien bersih, tidak ada tanda peradangan atau perdarahan. Gigi depan atas klien
sudah tidak ada hanya tersisa gigi depan bawah, dan graham klien
5) Telinga
Telinga
klien kiri kanan berfungsi dengan baik, klien dapat mendengar bunyi detik
arloji dalam jarak 30 cm. Terlinga bersih, tidak ada luka ataupun peradangan,
klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
6) Leher
Kebersian
baik, tidak ada tanda peradangan ataupun lika, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid.
7) Dada
Dada
simetris, tidak ada kelainan, tidak ada luka, tidak ada batuk
8) Abdomen
Simetris,
tidak ada kelainan, tidak ada lesi atau luka, kebersihan tejaga
9) Ekstremitas
Klien
dapat beraktifitas dengan baik, namun kadang terhenti karena linu pada sendi.
10) Genitalia
Klien
berjenis kelamin perempuan.
4. Pengkajian
status sosial
a. Kemampuan
sosialisasi
Sosialisai
klien baik, setiap jum’at sore klien sering datang ke yasinan. Dan satu bulan
sekali klien selalu datang di posyandu lansia.
b. Sikap
klien pada orang lain
Klien
mampu berkomuikasi dengan baik kepada petugas atau perawat, serta apa yang di
tanyakan mampu di jawab dengan baik dan tepat. Sikap klien kepada warha juga
baik.
c. Harapan
klien pada orang lain
Klien
berharap orang lain dapat bersikap baik juga.
5. Pengkajian
perilaku terhadap kesehatan
a. Kebiasaan
merokok
Klien mengatahan
bahwa ia tidak merokok.
b. Kebiasaan
minum kopi
Klien
mengatakan klien jarang minum kopi, hanya ketika ingin saja minum
c. Penggunaan
alcohol
Klien
mengatakan selama ini tidak pernah mengkonsumsi alkohol.
d. Penggunaan
obat-obatan
Klien
mengatakan tidak menggunakan obat – obatan.
6. Pengkajian
lingkungan
a. Rumah
Lingkungan
rumah bersih, rumah tidak dimodivikasi sesuai dengan penyakit klien.
Pencahayaan cukup.
b. Sanitasi
Sanitasi
di rumah baik, klien menggunakan sumur
gali untuk air minum dan mandi.
c. Faktor-faktor
resiko
Lingkungan
klien yang tidak di modifikasi membuat adanya resiko cidera.
7. Pemanfaatan
layanan kesehatan
Klien
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang di laksanakan satu bulan sekali
di posyandu lansia.
8. Tingkat
pengetahuan tentang kesehatan
a. Pengetahuan
tentang kesehatan
Klien
tahu akan penyakitnya, namun klien belum tau tentang apa yang boleh dimakan dan
tidak boleh.
b. Sikap
tentang kesehatan
Sikap
klien baik, klien ingin sekali mengetahui tentang penyakitnya saai ini.
B.
Analisa
Data
No.
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1.
|
DS :
·
Klien
mengatakan kaki dan tangan terasa linu dan kesemutan terlebih saat melakukan
aktivitas.
·
Klien
mengatakan sering terasa terganggu dengan sakitnya.
·
Kadang sendi
di tangan dan kaki juga terasa sakit
DO :
·
Ketika
pengkajian klien sering mengurut kakinya
·
Hasil tes
asam urat : 8.5 mg/dl
|
Kaku sendi
|
Hambatan mobilitas fisik
|
2
|
DS :
-
Klien
mengatakan hanya tahu penyakitnya asam urat namun tidak tahu tentang yang
lainnya tentang asam urat.
DO :
-
Klien tampak
bertanya tentang asam urat
|
Kurangnya mengenal masalah penyakit
|
Kurangnya pengetahuan
|
C.
Prioritas
Diagnosa Keperawatan
1.
Hambatan Mobilitas
Fisik berhubungan dengan kaku pada persendian.
2.
Kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.
D.
Rencana
Asuhan Keperawatan
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Hambatan
Mobilitas Fisik berhubungan dengan kaku pada persendian.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali
kunjungan di harapkan klien :
-
Gerakan
sendi klien kembali normal
-
Klien tidak
mengeluhkan linu dan kesemutan
|
1.
Monitor dari
tanda – tanda inflamasi.
2.
Berikan
klien latihan ROM
3.
Kontrol asam
urat
4.
Motivasi
untuk berobat ke puskesmas
|
1.
Untuk
menentukan intervensi selanjutnya
2.
Untuk
melemaskan sendi
3.
Mengetahui
kadar asam urat klien.
4.
Berkolaborasi
untuk pemberian obat klien
|
Kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.
|
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 3 kali
kunjungan diharapkan klien
|
1.
Berikan
pendidikan kesehatan mengenai asam urat
-
Pengertian
-
Tanda dan
gejala
-
Penyebab
-
Komplikasi
-
Pencegahan
-
Diit
2.
Motivasi
klien untuk berobat ke puskesmas
|
1.
Menambah
pengetahuan klien tentang asam urat
2.
Berkolaborasi
untuk pemberian obat
|
E.
Implementasi
Hari/Tgl
|
Diagnosa
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Sabtu , 9 Mei 2015
|
Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kaku pada
persendian.
|
1.
Membina
hubungan saling percaya
2.
Mengkaji
adanya inflamasi
3.
Mengontrol
kadar asam urat
4.
Mengajarkan
ROM
|
S :
-
Klien
mengatakan kakinya masih linu dan sering kesemutan
-
Klien
mengatakan masih belum ingat teknik yang diajarkan hanya ingat sedikit.
O :
-
Klien
mempraktekkan ROM dengan bantuan perawat
-
UA : 8.5
mg/dl
A :
-
Asam urat
klien tinggi
P :
-
Pendidikan
kesehatan untuk pengetahuan klien
-
Lanjutkan
mengajarkan klien untuk latihan ROM
-
Motivasi
klien untuk ke puskesmas
|
Senin , 11 Mei 2015
|
Kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.
|
1.
Melakukan
pendidikan kesehatan mengenai asam urat :
-
Pengertian
-
Tanda dan
gejala
-
Penyebab
-
Diit
|
S :
-
Klien
mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat.
O :
-
Klien dapat
menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan diit asam urat
A :
-
Pengetahuan
klien bertambah tentang asam urat
P :
-
Pendidikan
kesehatan tentang apa yang boleh dimakan dan tikdak boleh.
-
Motivasi
klien untuk berobat ke puskesmas
|
Rabu , 13 Mei 2015
|
Kurangnya
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.
|
1.
Mengontrol
kadar asam urat
2.
Mengevaluasi
latihan ROM
3.
Pendidikan
kesehatan mengenai apa yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan.
|
S :
-
Klien
mengatakan sudah pahan dengan penjelasan perawat
O :
-
Klien sudah
bisa teknik ROM dengan bantuan perawat.
-
UA : 8.3
mg/dl
-
Klien dapat
menyebutkan apa yang tidak boleh dimakan oleh penderita asam urat
A :
-
Pengetahuan
klien bertambah
P :
-
Evaluasi
akhir
|
Jum’at, 15 Mei 2015
|
Mengevaluasi
kunjungan lansia
|
S :
-
Ny.M
mengatakan belum ada ke puskesmas
-
Ny. M
mengatakan sudah memahami apa yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan
-
Ny. M
mengatakan kadang mempraktekkan ROM
O :
-
Ny. P dapat
menyebutkan apa yang tidak boleh di makan oleh penderita asam urat
-
UA : 7.6
mg/dl
-
Klien memperagakan
ROM dengan bantuan perawat
A :
-
Asam urat
Ny. M masih diatar normal
P :
-
Motivasi
untuk ke puskesmas
-
Motivasi
untuk melakukan ROM secara teratur
-
Terminasi
akhir
|
obat asam urat terima kasih sudah berbagi informasinya.. sangat enarik sekali
BalasHapusObat Asam Urat terima kasih infonyaa
BalasHapusObat Asam Urat terima kasih, sangat bagus
BalasHapusterima kasih sudah berbagi menhgenai asam urat
BalasHapusOBAT ASAM URAT,
Kak ada laporan pendahuluannya gak
BalasHapusMinta dong
Trims atas infonya...sangat membantu
BalasHapus