Ada banyak alasan untuk seseorang lebih memilih menggunakan lensa kontak dibanding kacamata. Apa pun alasannya, pengguna lensa kontak sebaiknya memahami beberapa kondisi yang bisa menimbulkan risiko berbahaya bagi indra penglihatannya. Berikut ini beberapa kondisi yang berisiko bagi pengguna lensa kontak menurut Kathy Tam, BSCPhm, RPh, dikutip dari Redorbit:
Saat menyentuh lensa kontak
Bola mata adalah salah satu bagian tubuh yang paling sensitif. Sementara jari tangan adalah salah satu bagian paling kotor pada tubuh. Sudah tentu, ketika membersihkan lensa kontak atau menaruh lensa kontak pada bola mata adalah saat krusial.
Saat menangani/menyentuh lensa kontak sudah tentu membuka kemungkinan terjadinya infeksi dan iritasi. Sehingga, mencuci tangan adalah hal yang wajib dilakukan ketika akan menyentuh lensa kontak. Selain itu, rutinlah memangkas kuku jari tangan agar tidak menggores lensa kontak. Jangan pernah menggunakan air keran atau ludah untuk membersihkan lensa kontak, dan hanya gunakan cairan khusus pembersih lensa kontak.
Ketika menggunakan lensa kontak terlalu lama
Ada alasan kuat untuk dokter mata meminta pasiennya tidak menggunakan lensa kontak terlalu lama. Lensa kontak, ketika dikenakan, menghambat oksigen pada bola mata. Bila digunakan semalaman atau lebih lama dari waktu yang disarankan, maka akan meningkatkan risiko terjadinya masalah pada mata, seperti luka di kornea, atau bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.
Ketika berobat
Sebelum menggunakan obat tetes mata, sudah tentu harus melepaskan lensa kontak. Namun, ada beberapa jenis obat untuk tubuh yang juga bisa memengaruhi keefektivitasan lensa kontak. Salah satunya pil kontrasepsi. Hormon estrogen dalam pil kontrasepsi umumnya bisa meningkatkan sensitivitas mata perempuan dan mengurangi produksi air mata, yang mengakibatkan mata kering.
Demikian pula pada obat antialergi, antihistamin, yang bisa membuat mata kering. Aspirin juga diketahui bisa menyebabkan mata kering. Bila Anda pengguna lensa kontak, sangat disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mata bila harus mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Cairan khusus kontak lensa
Cairan untuk lensa kontak mempunyai banyak jenis, ada yang untuk membilas, ada yang untuk membersihkan, ada yang untuk mematikan kuman, memberi cairan pada bola mata, ada pula yang multiguna. Setiap prouduk cairan khusus ini memiliki tanggal kedaluwarsa dan atau mengiritasi mata. Bisa pula terjadi masalah bila terlalu sering mengganti merek cairan pencuci untuk lensa kontak yang sama. Usahakan untuk tidak menaruh cairan pencuci kontak lensa di dalam kontainer kecil supaya mudah dibawa-bawa, karena hal ini bisa meningkatkan risiko terkontaminasi.
Ketika mata terlalu kering
Kontak lensa melapisi bola mata dan menghambat oksigen, hal ini mengakibatkan mata cenderung kering. Mata kering ini akan bertambah parah di situasi-situasi tertentu, misal saat di pesawat terbang atau saat berada di iklim kering, minum obat antialergi, atau setelah minum minuman beralkohol. Disarankan untuk selalu membawa obat tetes mata yang sesuai kondisi guna membasahi mata sewaktu-waktu.
Saat mengaplikasikan riasan area mata
Jangan pernah mencoba atau berbagi alat rias dengan orang lain, apalagi lebih dari 1 orang. Sebaliknya, jangan pernah aplikasikan produk riasan (eyeshadow, maskara, atau eyeliner) pada saat mata sedang terinteksi.
Bila berencana menggunakan kontak lensa, gunakan sebelum mengaplikasikan riasan, karena area meja rias, tas perlengkapan riasan, dan produk-produk riasan biasanya mengandung banyak bakteri.
Di salon
Udara di salon cukup kotor dan mengandung banyak produk, seperti hairspray dan lainnya. Sangat disarankan untuk tidak menggunakan lensa kontak saat ke salon. Sering-seringlah mengejapkan mata ketika rambut sedang dikeringkan menggunakan hair dryer.
Saat di halaman
Zat-zat kasat mata, seperti debu, serbuk sari bunga, asap, hingga kulit mati binatang bisa masuk ke dalam mata dan mengiritasi. Produksi air mata berlebih sebagai reaksi tubuh terhadap alergi bisa membuat penggunaan lensa kontak terasa tidak nyaman. Lebih baik gunakan kacamata untuk melindungi diri dari hal-hal tadi.
Ketika berenang
Menggunakan lensa kontak saat berenang di air yang penuh khlorin berisiko mengakibatkan kontaminasi pada lensa kontak. Bila memungkinkan, hindari penggunaan lensa kontak saat berenang. Tunggu satu jam usai berenang untuk kembali menggunakan lensa kontak.
Ketika merokok
Perokok memiliki risiko mengalami corneal ulcers delapan kali lebih tinggi ketimbang orang yang tidak merokok.
Selalu berkonsultasi kepada dokter mata untuk gejala-gejala tertentu, seperti pandangan buram, sakit mata, atau ketika Anda merasa ada tanda-tanda infeksi, seperti kotoran pada mata, rasa gatal, rasa terbakar, atau sensitif terhadap cahaya.